Cara jual beli mobil yang aman

3 Cara transaksi jual beli mobil dan bagaimana proses nya

cara pertama yang paling mudah dikenali adalah :

1. Cash & Carry atau beli putus,  dalam transaksi jual beli mobil ini adalah cara yang termudah dan paling aman bila penjual mobil membeli mobil nya secara cash tidak di angsur ato di kredit

2. Over kredit  : cara ini bisa dibilang mudah tapi agak riskan bilamana pembeli meneruskan cicilan / angsuran dari pihak pertama.  dimana si pembeli hanya membayar sebagian DP dari pihak pertama ( penjual )

Kenapa disebut beresiko ?
karena ketika si penjual menjual unit tersebut dan tidak balik nama sesuai nama pembeli di kontrak fiducia leasing ato bank.

Otomatis nama yg tertera di bank / Leasing adalah yang sebagai penanggung jawab penuh secara hukum  ( bila ada masalah keterlambatan pembayaran / Nunggak,  nama yg tertera di kontrak yang tetap sebagai penanggung jawab penuh)

3. Cara ke 3 adlh cara yg paling aman tapi agak sedikit rumit. tp bukan berarti tidak bisa di lakukan. 
Penjual unit yang masih dlm tahap proses angsuran / kredit masih bisa menjual tanpa proses Over kredit.

Penjual dapat menanyakan sisa pokok hutang / sisa plafon yang harus dibayar jika mau dilunasi . dan ketika sdh mengetahui angka tsb. tinggal di cari selisih harga unit tsb laku dipasaran

contoh :

sisa angsuran 36 kali ditambah penalti 3 % dikurang bunga perhari

(( angs 1.500.000 x 36 ) + 3%  )) - Bunga perhari

Penalti biasanya tergantung kebijakan masing" leasing / bank nya.

Sangat disarankan untuk menghubungi pihak leasing saja dan menanyakan sisa hutang

Jadi bila hitungan tsb sdh dapat dan contoh di nominal  70 jt dan harga unit dipasaran adalah 100 jt.  selisih nominal yang penjual dapatkan adalah di angka 30 jt

bilamana harga sdh sesuai transaksi dpt dilakukan pembeli membayar sisa hutang leasing dan menebus bpkb nya.